“Itu
Teru .. Hmmm si Teru sebenarnya dia koma .”
DEG!
Tuh
kan ! Daritadi aku sudah merasakan perasaan nggak enak . “Teru koma ,
keadaannya kritis di ruang operasi . Sihir penyembuhan tak bisa membantu banyak
untuk menutupi dan menyembuhkan luka . Itu semua disebabkan karena mantra
manipulasi dan mantra kutukan yang kalian lakukan itu , nyawanya terancam !”
jelas Sakura panjang lebar sambil menundukkan kepalanya .
Sejak
Teru kembali karena mantra manipulasi itu , aku sudah merasa akan terjadi hal
buruk padanya . Sekarang saatnya aku yang menolong Teru , karena dia sudah
banyak menolongku . Ya! Apapun ku lakukan agar Teru bisa tersenyu lagi seperti
biasanya . Walau nyawa taruhannya .
“Sakura…”
aku berusaha duduk . Yang dipanggil menegakkan kembali kepalanya . “Ya Nata ?”
“Kamu
bisa melakukan sihir medis untuk menghilangkan rasa sakit sementara kan ?”
Sakura hanya mengangguk dengan herannya . Seolah ingin bertanya untuk apa
mantra itu ? “Tolong hilangkan rasa sakit di telapak tangan dan kakiku .”
pintaku padanya .
“Untuk
apa ?” Sakura benar-benar heran dengan permintaanku ini . “Nanti kamu juga tau
Sakura .” Sakura hanya menurut saja . Lalu ia mengucapkan mantra medis itu
sambil meletakkan tangannya di atas telapak tangan dan kakiku .
Aku
tau jika memaksakan diri melakukan mantra , tapi masih terikat dengan mantra
medis ini , rasa sakitnya akan terasa semakin sakit , ketika mantra ini hilang
atau pudar . Dan efek dari mantra medis ini , bisa menyebabkan kematian .
“Terimakasih
Sakura .” kataku sambil tersenyum . “Sakura sekarang bisa antarkan aku ke ruang
operasi Teru ?”
“Kamu
mau apa Nata ? Jangan paksakan diri untuk melakukan mantra apapun ketika kamu
masih dalam keadaan terikat mantra medis ini !” aku tahu Sakura cemas padaku
tapi aku akan tetap melakukan mantra “itu” .
“Aku
tahu suatu mantra yang bisa menolong Teru . Aku yakin dengan mantra ini bisa
menyembuhkan Teru , walau sebenarnya belum sempurna ku kembangkan .” akhirnya
aku menjelaskan juga tujuanku pada Sakura . “Biarkan kali ini saja , kumohon …
Aku ingin menolong Teru .”
“Jangan
bertindak gegabah Nata !” kata seseorang dari arah sampingku . Ternyata ketua
Sora sudah sadar . “Bukankah sudah kubilang keberhasilan mantra “itu” 1:3 ?
Mantra itu belum sempurna seluruhnya . Jika mantra “itu” tidak berhasil ,
nyawamu yang akan terancam !” cegah ketua Sora .
“Ketua
Sora benar Nata . Sebaiknya hentikan niatmu itu .” ujar Sakura .
“Maaf
, tapi ini keyakinan hatiku . Aku yakin bisa berhasil , walau keberhasilan mantra
“itu” sendiri 1:100 juga . Kumohon , biarkan aku sekali ini saja menolong Teru
.” aku bersikeras ingin menolong Teru dengan mantra itu .
“Semua
tergantung dari keyakinan hatimu . Aku tak bisa melarangmu . Kemarilah ! Aku
akan memberimu mantra perlindungan .” aku berdiri lalu menghampiri kasur ketua
Sora . Ketua Sora berusaha untuk duduk . Aku mengulurkan telapak tanganku lalu
ketua meletakkan tangannya di atas telapak tanganku .
“Sekarang
kau bebas berbuat sesukamu . Aku tak bisa berbuat banyak untukmu , mantra “itu”
tetaplah tak sempurna seluruhnya . Semoga saja mantra perlindunganku dapat
melindungimu .” kata ketua Sora .
“Berjanjilah
padaku dan ketua Sora , kau akan baik-baik saja setelah melakukan mantra “itu”
.” tiba-tiba Sakura menepuk bahuku dari belakang , aku pun tersenyum .
“Aku
berjanji ! Terimakasih ketua Sora . Ayo Sakura antarkan aku ke ruang operasinya
!” ujar ku dengan semangat .
Aku
harap keberuntungan berpihak padaku . Semoga saja mantra “itu” bisa berhasil ,
walau ku tahu nyawaku bisa terancam . Mantra “itu” sebenarnya adalah mantra ……
-to be continue-